welcome to teknik laboratorium blog dan terima kasih^^

Minggu, 18 November 2012

Daftar Harga Bahan Kimia

 Daftar Harga Bahan Kimia 
 antara harga bahan kimia asli dengan harga di pasaran

1. NaOH ukuran 1000 ml  harga di toko Rp. 52.000
    sebagai alternatif penggantinya yaitu  SODA KUE RP. 12.000

2. CH3COOH (Asam Asetat) 1000 ml  harga di toko Rp. 290.000
    sebagai altenatif penggantinya yaitu CUKA Rp. 3.500

3. H2SO4 ukuran /ml harga di toko Rp. 200.000
    sebagai alternatif penggatinya yaitu AIR AKI Rp. 15.000

4, Asam Sitrat ukuran /gr harga di toko Rp. 125.000
    sebagai alternatif penggantinya yaitu SITRUN Rp. 2.000

5. NaCl ukuran /gr harga di toko Rp. 4.000
    sebagai pengganti yaitu GARAM DAPUR Rp. 1.500

6. Alkohol asli 1kg harga di toko Rp. 67.500
    sebagai pengganti yaitu ALKOHOL yaitu Rp. 15.000

Minggu, 23 September 2012

CARA MENGATASI TUMPAHAN BAHAN KIMIA


CARA MENGATASI TUMPAHAN BAHAN KIMIA
Asam Inorganik 
Penanganan Bahan Tumpahan
Tutup permukaan yang terkontaminasi dengan NaHCO3 atau campuran NaOH dan Ca(OH)2 (1:1). Campur dan bila perlu tambah air agar membentuk slurry. Buang slurry tersebut ke dalam bak pembuangan air.

Pembuangan/Pemusnahan Bahan
Tambahan pada asam sejumlah besar campuran NaOH dan Ca(OH)2 agar netral. Buang campuran tersebut ke dalam air yang sedang mengalir. Contoh: asam klorida, asam fluoride, asam nitrat, asam posfat, dan asam sulfat.

Basa Alkali dan Amonia
Penanganan Bahan Tumpahan
Encerkan dengan air dan netralkan dengan 6M HCl, serap dengan kain atau pindahkan pada suatu wadah untuk dibuang.

Pembuangan/Pemusnahan Bahan
Tuangkan dalam bak dan encerkan dengan air serta netralkan. Buang dalam pembuangan air basa. Contoh: ammonia anhidrat, kalsium hidroksida, dan natrium hidroksida.

Bahan Kimia Oksidator
Penanganan Bahan Tumpahan
Tumpahan zat padat atau cairan ditutup atau dicampur dengan reduktor seperti garam hipo, bisulfit, dan ferosulfat yang ditambah sedikit 3M asam sulfat. Pindahkan dalam suatu wadah dan netralkan sebelum dibuang lewat bak air.

Pembuangan/Pemusnahan Bahan
Tambah sejumlah larutan pereduksi (hipo, bisulfit, atau ferosulfat yang ditambah H2SO4). Biarkan reaksi selesai dan netralkan dengan NaOH atau HCl. Buang dengan banyak air. Contoh: amonium dikromat, amonium perklorat, amonium persulfat, dan asam perklorat.

Bahan Kimia Reduktor
Penanganan Bahan Tumpahan
Tutup atau campur dengan NaHCO3. Biarkan reaksi selesai dan pindahkan ke dalamsuatu wadah. Tambahkan kalsium hipoklorit, Ca(OCl)2 perlahan-lahan. Tambahkan air dan biarkan reaksi selesai. Encerkan dan netralkan sebelum dibuang ke dalam air.

Pembuangan/Pemusnahan Bahan
Gasa (seperti SO2)           : Alirkan ke dalam larutan NaOH atau larutan kalsium hipoklorit.
Padat                        :Campur dengan NaOH (1:1), tambah air sampai membentuk slurry.
    Tambahakan kalsium hipolorit dan air serta biarkan selama2 jam. Netralkan   sebelum dibuang ke dalam pembuangan air.
Contoh: natrium bisulfat, natrium nitrit, natrium sulfite, dan belerang oksida.

Sianida dan nitril
Penanganan baham tumpahan
Sianida: serap cairan pada kertas bekas/tissue. Upakan dalam lemari asamdan bakar atau: pindahkan ke
dalam wadah gelas dan basahkan dengan NAOH dan aduk.ke dalam slurry tambahan ferosulfat
berlebih. Setelah satu jam, dibuang ke dalam pembuangan air.
Nitril:     Tambah NaOH berlebih dengan Ca(OCL)2 untuk membentuk sianat. Pindahkan ke wadah gelas
dan buang kedalam pembuangan air setelah 1 jam bereaksi.

Pembuangan/pemusnahan bahan          
Sainida: tambahkan bahan kedalam larutan basa dan kalsium hipoklorit berlebih. Biarkan 24 jam dan
buang kedalam pembuangan air.
Nitril:     tambahkan ke dalam NaOH alcohol untuk membentuk sianat,setelah 1 jam, uapkan alcohol.
Tambah ke dalam residu sianat sejumlah larutan basa kalsiumhipoklorit berlebih. Setelah 24 jam
buang kedalam pembuangan air.

Asam organic
Penanganan bahan tumpahan
Tutup permukaan yang terkontaminasi dengan NaOH atau NaHCO3.campur dan tambah air bila perlu. Pindahkan slurry untuk dinentralkan dan dibuang dalam bak pembuangan air.

Pembuangan dan pemusnahan bahan
Bahan berupa cair atau padat dilarutkan kedalam pelarut organic yang mudah terbakar. Bakar dalam insenerator.
Contoh: asam asetat, asam benzoate, asam sitrat, asam formiat, asam oksalat,dan asamstearat.

Halida Asam Organik 
Pembuangan bahan tumpahan
Tutup dengan NaHCO3 dan pindahkan kedalam beaker glass serta tambah dengan air. Biarkan sebentar dan buang bersama dengan sejumlah air.

Pembuangan dan pemusnahan bahan
Campurkan dengan NaHCO3 dalam wadah gelas atau plastik dan tambahkan air dalam jumlah banyak sambil diaduk. Buang kedalam bak air diikuti dengan banyak air.
Contoh:asetil bromide,asetil klorida, dan benzoil klorida

Aldehida
Penanganan bahan tumpahan
Sedikit : serap pada tissue dan uapkan dalam almari asam serta bakar.
Banyak : tutup dengan NaHSO3,tambah air dan aduk. Pindahkan ke dalam beaker gelas dan biarkan selama 1 jam. Buang dengan air dalam jumlah banyak.

Pembuangan /pemusnahan bahan
1.Serap kedalam adsorbent, bakar secara terbuka atau dalam insenerator
2.Larutkan dalam aseton atau benzene,bakar dalam insenerator.
Contoh: asetadehida, akrolein, benzaldehida, kloral, formaldehida, furfural, dan paraldehida.

Halide organic dan senyawa
Penanganan bahan tumpahan
Hindarkan sumber api. Absorpsi kedalam kertas tisu. Masukan kedalam wadah gelas atau besi. Uapkan kedalam lemari asam dan bakar. Cuci wadahnya dengan sabun.

Pembuangan/pemusnahan bahan
1.Tuangkan kedalam NaHCO3 atau campurkan pasir dengan NaOH aduk baik-baik dan pindahkan kedalam insenerator
2.Larutkan kedalam pelarut organik mudah terbakar (aseton, benzene). Bakar dalam insenerator.
Contoh : aldrin, klordan, dieldrin, lindane, tetraetilead, dan vinilklorida.

Asam organic tersubstitusi
Penaganan bahan tumpahan
Tutup tumpahan bahan dengan NaHCO3, pindahkan kedalam beaker dan tambah air.Biarkan reaksi selesai dan buang ke dalam bak air.
 
Pembuangan/pemusnahan bahan
1.Tuangkan kedalam NaHCO3 berlebihan. Campurkan dan tambahkan air. Biarkan24 jam setelah itu secara perlahan-lahan buang bersama sejumlah air, atau
2.Tuangkan kedalam absorben. Tutup dengan sisa kayu atau kertas, siram dengan alkohol bekas dan bakar,atau
3.Larutkan kedalam pelarut mudah terbakar atau sisa alkohol. Bakar dalam insenerator.
Contoh:asam benzene sulfonat, asam kloroasetat, asam trikloroasetat, dan asamfluoroasetat.

Amin Aromatik terhalogensi dan senyawa nitro
Penanganan bahan tumpahan
Serap dengan kertas tisu. Uapkan dalam almari asam dan bakar. Tumpahan dalam jumlah banyak dapat diserap dengan pasir + NaHCO3. Campur dengan potongan kertas dan bakar dalam insenerator.

Pembuangan/pemusnahan bahan
1.Sepeti pada tumpahan banyak,atau
2.Dibakar langsung dengan insenerator dengan scrubber, atau
3.Campurkan dengan pelarut mudah terbakar (alcohol, benzene) dan bakar dalam insenerator 
Contoh:dinitroanilin, endrin, metal isosianat, nitrobenzene, dan nitrofenol.65
 
Senyawa amin aromatic
Penanganan bahan tumpahan
Sedikit: serap dalam kertas tisu atau kertas biasa. Biarkan menguap dalam lemari asam ,sisanya dibakar.
Banyak: tutup dengan campuran pasir dan NaOH. Aduk dan campur dengan potongan- potongan kertas dan bakar dalam insenerator.

Pembuangan/pemusnahan bahan
1.Dapat dilakukan seperti pada tumpahan banyak.
2.Larutkan dalam pelarut mudah terbakar (alcohol, benzene) dan bakar dalam insenerator.
Contoh : aniline, benzidine (karsinogenik), dan pyridine.

Posfat organic dan senyawa sejenis
Penaganan bahan tumpahan
Adsorp dalam kertas tisu atau kertas bekas dan bakar.

Pembuangan/pemusnahan bahan
1.Bakar langsung kedalam insenerator setelah dicampurkan dengan pasir dan dibasahi dengan pelarut organic yang mudah terbakar.
2.Campur dengan kertas bekas dan bakar insenerator dengan scrubber alkali.
Contoh: malation, metal parathion, parathion, dan tributilposfat.

Eter
Penaganan bahan tumpahan
Hilangkan semua sumber api. Serap eter kedalam kertas tisu/bekas. Uapkan sampai kering didalam lemari asam. Setelah uap hilang semua, kertas dibakar.

Pembuangan/pemusnahan bahan
1.Siramkan ke atas tanah yg terbuka. Biarkan proses penguapan dan bakar jarak  jauh, dengan amat hati-hati, atau
2.Larutkan dalam alkohol lebih tinggi (butyl alcohol), benzene atau petroleum eter. Bakar dalam insenerator.

Perhatian
Eter yang sudah lama dapat mengandung peroksida yang dapat meledak.oleh karna itu,dalam penanganannya botol-botol tersebut harus dimasukan dalam silinder pelindung yang dapat menahan bila terjdi peledakan.
Contoh :anisole, etil eter, dan metil eter 
 
Hidrokarbon,alcohol, dan ester
Penaganan bahan tumpahan
Bahan cairan diserap kedalam kertas.uapkan dalam lemari asam. Dan bakar kertasnya. Bahan padatan ditaruh diatas kertas. Bakar dalam lemari asam.

Pembuangan/pemusnahan bahan
Campurkan bahan berupa cairan dengan pelarut yang lebih mudah terbakar. Dan bakar cairan insonerator. Bahan berupa padatan dibakar bersama kertas dalam insonerator. Atau bahan padat dilarutkan dalam pelarut mudah terbakar dan dibakar dalam insenerator.
Contoh: antrasena, benzene,crude oil (minyak mentah),sikloheksan, fenol, toluene, dan metal akrilat.

Kamis, 20 September 2012

TANDA-TANDA BAHAYA DI LAB. KIMIA

1. Explosive
   

    Bahan dan formulasi  yang ditandai dengan notasi bahaya „explosive“ dapat meledak dengan pukulan/benturan, gesekan, pemanasan, api dan sumber nyala lain  bahkan tanpa oksigen atmosferik. Ledakan akan dipicu oleh suatu reaksi keras dari bahan. Energi tinggi dilepaskandengan  propagasi gelombang udara yang bergerak sangat cepat. Resiko ledakan dapat ditentukan dengan metode yang diberikan dalam Law for Explosive Substances

Di laboratorium, campuran senyawa pengoksidasi kuat dengan bahan mudah terbakar atau bahan pereduksi dapat meledak . Sebagai contoh, asam nitrat  dapat menimbulkan ledakan jika bereaksi dengan beberapa solven seperti aseton, dietil eter, etanol, dll. Produksi atau bekerja dengan bahan mudah meledak memerlukan pengetahuan  dan pengalaman praktis maupun  keselamatan khusus. Apabila bekerja dengan bahan-bahan tersebut kuantitas harus dijagasekecil/sedikit mungkin baik untuk penanganan maupun persediaan/cadangan.


2. Oxidizing

    Bahan-bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya „oxidizing“ biasanya tidak mudah terbakar. Tetapi bila kontak dengan bahan mudah terbakar atau bahan sangat mudah terbakar mereka dapat meningkatkan resiko kebakaran secara signifikan. Dalam berbagai hal mereka adalah bahan anorganik seperti garam (salt-like) dengan sifat pengoksidasi kuat dan peroksida-peroksida organik.


3. Extremely flammable

 

   Bahan-bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya „extremely flammable merupakan likuid yang memiliki titik nyala sangat rendah (di bawah 0o C) dan titik didih rendah dengan titik didih awal (di bawah +35oC). Bahan amat sangat mudah terbakar berupa gas dengan udara dapat membentuk  suatu campuran bersifat mudah meledak di bawah kondisi normal.

4. Toxic

 


Bahan kimia bersifat racun,  dapat menyebabkan kematian atau sakit yang serius bila masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan, menghirup uap, bau atau debu, atau penyerapan melalui kulit. Misal CCl4, H2S, C6H6

5. Korosif

 

Bahan kimia bersifat korosif,  dapat merusak jaringan hidup, menyebabkan iritasi pada kulit, gatal-gatal bahkan dapat menyebabkan kulit mengelupas. Misal H2SO4, HNO3, HCl

6. Nature Polluting

  

Bahan kimia bersifat berbahaya bagi satu atau beberapa komponen dalam lingkungan kehidupan. Misal AgNO3, Hg2Cl2, HgCl2

7. Harmful

   

Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya ‘harmful’ memiliki resiko merusak kesehatan sedang  jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion), atau kontak dengan kulit.

8. Irritant

  
 Bahan dan formulasi dengan notasi ‘irritant’ adalah tidak korosif tetapi dapat menyebabkan inflamasi jika kontak dengan kulit atau selaput lendir.
Frase-R untuk bahan irritant : R36, R37, R38 dan R41
Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya isopropilamina, kalsium klorida dan asam dan basa encer.

9. Highly flammable


 Bahan dan formulasi ditandai dengan notasi bahaya ‘highly flammable’ adalah subyek untuk self-heating dan penyalaan di bawah kondisi atmosferik biasa, atau mereka mempunyai titik nyala rendah (di bawah +21oC). Beberapa bahan sangat mudah terbakar menghasilkan gas yang amat sangat mudah terbakar di bawah pengaruh kelembaban. Bahan-bahan yang dapat menjadi panas di udara pada temperatur kamar tanpa tambahan pasokan energi dan akhirnya terbakar, juga diberi label sebagai ‘highly flammable’
 Frase-R untuk bahan sangat mudah terbakar : R11
Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya aseton dan logam natrium, yang sering digunakan di laboratorium sebagai solven dan agen pengering.

10. Very Toxic

 

Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya ‘very toxic’ dapat menyebabkan kerusakan kesehatan akut atau  kronis dan bahkan kematian pada konsentrasi sangat rendah jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion), atau kontak dengan kulit.